Mertuamu adalah Orangtuamu, Maka Jangan Sakiti Dia....(( Share Ya ))

Menikah
tidak hanya menyatukan kamu dan dia saja, tapi juga keluargamu dan
keluarganya. Maka hal yang wajar jika orangtuanya pun menjadi orangtua
kamu juga. Hal yang wajar jika akhirnya mertua menjadi ikut campur dalam
kehidupan rumah tangga kalian. Namanya orangtua tentu selalu
menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Tapi, di lain sisi kalian tentu
ingin pernikahan yang kalian jalani dibuat berdasar kesepakatan bersama
pasangan tanpa campur tangan orang lain, termasuk orangtua.
Ingin
menolak tapi serba tidak enak karena orangtua pasangan pun kini menjadi
orangtua kamu juga. Serba salah, apalagi jika kalian tinggal satu atap.
Duh, makin serba canggung. Tapi, Ladies bukan berarti hal ini tidak
dapat diatasi. Sikap suami yang pro dengan mertua bukan tanpa alasan,
tentu suami tidak ingin dicap oleh mertua sebagai anak yang durhaka.
Hmm, bisa panjang urusannya jika hal ini terjadi.
Memiliki
mertua yang selalu mengurusi rumah tangga kamu memang tidak
menyenangkan. Mulai dari cara mengurus suami, membersihkan rumah hingga
bagaimana mendidik anak. Belum lagi sikap suami yang seperti membela
mertua, duh makin membuat gerah. Dan akhirnya membuat kamu menuruti
semua keinginan mertua, meskipun berujung sakit hati.
Masalah
campur tangan mertua dalam rumah tangga adalah hal yang klasik. Hampir
semua pasangan mengalami hal ini. Tapi yang perlu kamu ingat, hal ini
sangat ditentukan bagaimana kamu dalam menyikapinya. Jika pasangan
bersikap pasif, kamu tidak perlu marah. Hal ini wajar karena pasangan
pun tidak ingin dianggap tidak berbakti kepada orangtua dengan melawan
keinginannya. Jangan jadikan hal ini sebagai alasan pertengkaran kalian.
Saat
dalam kondisi seperti ini hindari untuk memaksa suami melawan kehendak
orangtuanya. Hal ini justru akan membebaninya. Kamu pun tidak perlu
melawan, tunjukkan perhatian kepada mertua. Sesekali kamu dapat menuruti
permintaan mertua, tidak ada salahnya menerima permintaannya. Saran
orangtua tidak selalu buruk. Bisa jadi itu yang terbaik buat kamu dan
keluarga.
Yang
perlu diingat, saat mertua mulai mencampuri urusan yang prinsip
sebaiknya diskusikan hal ini bersama pasangan. Ajak dia untuk memberi
pemahaman kepada orangtuanya. Sebagai anak ia tentu lebih paham dengan
karakter dan jalan pikiran orangtuanya. Hal ini akan membantu mertua
untuk memahami keinginan kamu dan pasangan. Pemahaman ini akan lebih
diterima mertua, karena ia akan menganggap apa yang kamu lakukan murni
kesepakatan kamu dan pasangan.
Tidak
sulit untuk kompak bersama mertua. Kuncinya adalah menjaga komunikasi.
Tidak perlu selalu memaksa keinginan, sesekali tidak ada salahnya
menuruti keinginan mertua. Bagaimana, sudah siap untuk kompak dan
sepakat bersama mertua? Atau kamu memiliki pengalaman kompak bersama
mertua ?